Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Februari, 2023

Blog Baru

Lama tidak menulis blog membuat saya tidak bisa login di blog saya sendiri. Sangat disayangkan karena saya menyimpan banyak draf tulisan disana yang belum sempat dipublish. 

Setelah seminggu ini mencoba login dengan berbagai cara namun gagal, saya pun terpaksa membuat blog baru

Ini blog baru saya http://www.capungmerah2023.blogspot.com

Apabila berkenan silahkan berkunjung.

Read Full Post »

Saya sudah tua.

Saya menyadari itu terutama ketika menjelang tidur dan sesaat setelah bangun pagi. Karena saya suka berjalan kaki, begitu mau tidur kaki saya terasa pegal-pegal. Pun ketika saya bangun tidur. Badan rasanya sakit semua.

Saya juga menyadari kalau saya sudah tua dengan melihat fakta bahwa saya harus minum atau makan sesuatu yang hangat hanya supaya saya tidak merasa mual.

Belum lagi kondisi rambut dan kulit saya.

My bloom of youth has been withered away.

Lucunya saya tidak histeris dengan fakta-fakta ini.

Entah karena saya tinggal dikelilingi orang-orang yang tidak menilai orang lain dari penampilan fisik atau karena saya yang terlalu percaya diri, saya tumbuh menjadi wanita yang tidak menaruh banyak perhatian pada kecantikan. Jika memeriksa tas saya, orang mungkin menemukan buku catatan dan pensil tapi tidak mungkin menemukan bedak, sisir atau cermin.

Di hari-hari terakhirnya Mark Twain berkata “life would be infinitely happier if we could only be born at the age of 80 and gradually approach 18.”

Homer menyebut usia tua sebagai “loathsome” sedang William Shakespeare menyebutnya sebagai “hideous winter“, bukan jenis kata yang berkesan menggembirakan.

Mengingat menjadi tua itu bukanlah sesuatu yang bisa dihindari, tua tapi terlihat masih muda menjadi obsesi bagi banyak orang. Perusahaan kosmetik, dan para ilmuwan yang bekerja di belakangnya, memanfaatkan obsesi ini.

Tidak hanya pada jaman sekarang bahkan sejak dulu pun resep apapun untuk mempertahankan kemudaan selalu menjadi objek yang diperebutkan banyak orang. Bahkan meskipun keberadaannya masih merupakan bagian dari cerita legenda tapi beberapa orang bahkan melakukan ekspedisi secara khusus untuk menemukannya. Misalnya dikatakan kalau Juan Ponce de Leon, penjelajah berkebangsaan Spanyol di awal abad ke-16, yang mencari The Fountain of Youth setelah mendengarkan cerita legenda dari penduduk asli Amerika tentang sebuah kolam di daerah Bimini, serangkaian pulau kecil sekitar 50 mil di sebelah timur Miami. Kolam itu kabarnya menampung air dari satu mata air magis yang merupakan obat bagi penuaan. Dikatakan air yang mengalir dari sana begitu jernih, tidak ada hal apapun yang mengambang di atasnya, apakah itu serpihan kayu atau daun atau debu, tidak ada, setelah seseorang mandi disana tubunya akan menjadi halus dan lembut dan beraroma seperti bunga violet. Tapi tidak ada bukti tertulis apakah Juan Ponce de Leon bisa menemukan kolam tersebut atau tidak. Bahkan perjalanan itu sendiri tidak memiliki penjelasan dan data formal, dan pada akhirnya juga hanya menjadi bagian dari kabar legenda.

Bagi saya fons juventutis saya adalah kasih sayang dari orang-orang yang saya cintai. Selama saya memiliki mereka saya akan selalu muda.

Read Full Post »